Senin, 09 Mei 2011

hakikat konseling


HAKIKAT KONSELING
A. Pengertian Konseling
 Konseling adalah Salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan yang diberikan kepada seorang konseli melalui wawancara secara langsung atau melalui alat komunikasi oleh seorang ahli yang erat kaitannya dengan proses bimbinganan dengan tujuan utama memperoleh memperoleh kebahagian hidup dan terhindar dari segala kecemasan.
B. Tujuan Konseling
a. Memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya.
b. Mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya ke arah perkembangan yang optimal.
c. Mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.
d. Mempunyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan yang objektif tentang dirinya.
e. Memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya dan dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan.
f. Mencapai taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
g. Terhindar dari gejala-gajala kecemasan dan salah suai.

C. Fungsi Konseling
a. Fungsi Pemahaman : fungsi konseling yang memiliki pemahaman terhadap dirinya(potensi) dan lingkungan.
b. Fungsi Fasilitasi : memberikan kemudahan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan.
c.Fungsi Penyesuaian : membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
d.Fungsi Penyaluran : Membantu konseli dalam membantu konseli agar dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler.
e.Fungsi Adaptasi : Membantu para pelaksana pendidikan.
f.Fungsi Pencegahan : Upaya konselor untuk mengantisipasiberbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk menceghnya.
g.Fungsi Perbaikan : Membantu konseli agar dapat memperbaiki kekelirun dalam berpikir,berparasaan,dan bertindak.
h.Fungsi Penyembuhan : Membantu konseli agar mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi.
i. Fungsi Pemeliharaan : Membantu konseli agar dapat menjaga dirinya dan mempertahankan situasi yang kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
j.Fungsi Pengembangan : Fungsi yang lebih bersifat proaktif dari fungsi lainnya.

Minggu, 08 Mei 2011

etika dalam konseling


Dalam bukunya McLeod menjelaskan bahwa etika memainkan peranan penting dalam proses memberikan pertolongan dari konselor kepada konselinya. Ini disebabkan etika memberikan beberapa panduan kepada konselor dalam memberikan konseling kepada konseli serta menjaminkan keselamatan dan kerahasiaannya. Kecakapan konselor dalam menjalankan sesi konseling telah ditetapkan dalam etika yaitu konselor harus memenuhi beberapa syarat seperti kelayakan dan penyeliaan bagi menjalankan sesi konseling. Persetujuan tersebut merupakan suatu penerangan konselor kepada konseli berkenaan tujuan konseling, prosedur konseling dan lain-lain kepentingan yang melibatkan konseli dan konselor. Konselor harus memastikan bahwa dia tidak menyalahgunakan kuasa yang dimiliki dengan mengambil kesempatan di atas kelemahan konseli terhadapnya.

konseling pada lanjut usia (lansia)


               Individu usia lanjut umumnya memiliki sikap yang lemah, baik lemah terhadap kondisi fisik maupun lemah menyesuaikan dengan lingkungannya. Yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa meraih usia panjang tidak hanya persoalan untuk menjaga fisik pada lansia, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mental seseorang dalam menyikapi rentang hidupnya. Seperti halnya usia lanjut disini mereka harus mampu menyikapi rentang hidupnya dengan berusaha memahami keadaan yang ada pada dirinya.

Senin, 18 April 2011